Semua perusahaan dengan kapasitas karyawan yang besar terus berupaya mencari cara menghemat biaya operasional, khususnya perusahaan manufaktur yang nilai hasil produksinya sangat sensitif terhadap biaya produksi. Efek dari biaya produksi yang besar mengakibatkan penurunan profit perusahaan. Anda sebagai produsen pasti terus berupaya untuk menekan biaya tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas output yang dihasilkan. Namun, anda harus berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk menghemat biaya, keputusan yang salah akan mengakibatkan sederetan masalah baru. Berikut ada cara sederhana untuk menghemat biaya operasional dan produksi perusahaan manufaktur Anda.
1. Analisa biaya material
Anda dapat melakukan analisa ulang berdasarkan data produksi dan laporan keuangan yang anda miliki, komponen biaya material mana yang memiliki kontribusi tinggi dalam menghasilkan output produksi. Gunakan daftar data tersebut lalu ambil waktu untuk mencari vendor baru yang dapat memberikan harga yang lebih murah tanpa mengurangi kualitas yang ada. Bila anda termasuk pembeli bahan material dalam skala besar, gunakan itu untuk bernegosiasi dengan vendor untuk mendapatkan harga yang lebih rendah. Dalam manufaktur tidak jarang ada yang namanya sisa material. Bila anda saat ini membuang sisa material dari produksi anda, coba cari cara untuk mengolah ulang sisa material untuk jadi produk baru atau bahkan menjualnya.
2. Perhatikan turnover persediaan
Memiliki kapasitas persediaan yang berlebih juga merupakan biaya bagi perusahaan. Apalagi anda menggunakan pinjaman bank untuk mendongkrak produksi anda, atau menyewa gudang untuk menyimpan material produksi anda, artinya Anda harus membayar bunga dan biaya sewa tempat berlebih untuk persediaan yang juga seharusnya tidak perlu. Lebih beresiko lagi apabila penumpukan terjadi pada persediaan cepat busuk atau mudah rusak. Untuk menghindari atau mengatasi masalah ini, Anda wajib melihat data turnover persediaan produksi dan data keuangan dari sistem yang anda miliki terlebih dahulu. Bila Anda adalah salah satu produsen yang belum memiliki sistem, berinvestasi lah pada sebuah sistem, agar anda dapat mengoptimalkan proses produksi anda, dengan mudah anda juga memonitor bila terjadi hal yang tidak sesuai.
3. Optimalkan workflow pada karyawan
Satu titik bottleneck pada alur proses produksi akan membuat semua proses produksi menjadi tidak efektif. Anda perlu untuk melakukan screening alur proses produksi anda dari hulu ke hilir untuk menemukan bottleneck yang ada. Semisal bila Anda adalah produsen baju, kapasitas karyawan pemotong baju dan kapasitas jualan Anda adalah 1000 potong per hari, namun kapasitas penjahit Anda adalah 950 potong per hari. Maka Anda hanya akan bisa menjual 950 potong perhari. Hal ini akan bergulung menjadi biaya perusahaan bila bottleneck tidak segera diatasi. Jangan ragu untuk meng-hire konsultan untuk membantu anda dalam memecahkan masalah ini bila Anda membutuhkan bantuan konsultan. proses workflow yang baik akan meminimalisir resiko dan biaya bagi perusahaan dalam jangka panjang. Sistem pencatatan produksi juga penting untuk anda miliki untuk menjadi data historikal dan dasar Anda dalam mengambil sebuah keputusan.
4. Otomatisasi proses adminstrasi yang repetitive
Di Indonesia, masih banyak sekali ditemukan bisnis proses yang repetisi atau berulang-ulang dilakukan karena tidak memiliki sistem opersional. Contohnya dalam proses administrasi, perjalanan data dari satu divisi ke divisi yang lain akan sangat mudah bila perusahaan memiliki sebuah sistem administrasi. Perjalanan data dari awal data dicatat hingga data tersebut lengkap kadang harus melalui aksi dari beberapa divisi. Tanpa sebuah sistem administrasi yang otomatis, data ini akan secara berulang-ulang dicatat setiap data tersebut mampir dari satu divisi ke divisi yang lainnya. Proses repetisi ini akan memakan waktu dan menjadikan karyawan sibuk namun tidak produktif. Tanpa sadar akan hal itu, manajemen malah menambah jumlah karyawan untuk hal administrasi. Tidak ada salah nya menambah karyawan bila memang diperlukan dan pada kapasitas yang benar, namun bila tidak, akan menjadikan biaya operasional bengkak.
Dengan Cara Menghemat Biaya Operasional untuk Perusahaan Manufaktur disebutkan di atas, Anda akan meningkatkan profitabilitas perusahaan, produktivitas karyawan, meminimalisir resiko, dan mudah untuk mengontrol perusahaan Anda. Jangan ragu untuk berinvestasi pada sebuah sistem operasional dan miliki dashboard untuk memudahkan pemegang kepentingan memonitor kondisi dan aktivitas perusahaan.